Meningkatnya Biaya Pendidikan Formal: Memanfaatkan Pendidikan Informal Sebagai Solusi Alternatif

    Meningkatnya Biaya Pendidikan Formal: Memanfaatkan Pendidikan Informal Sebagai Solusi Alternatif

    Pendidikan - Terkait isu meningkatnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang menjadi perbincangan banyak calon mahasiswa baru dan mahasiswa yang sedang berkuliah, terutama di kampus-kampus PTNBH, memang menarik untuk dibahas. PTNBH, yang beroperasi mirip dengan BUMN Pendidikan, mengelola keuangannya secara mandiri setelah dipisahkan dari anggaran APBN. Oleh karena itu, dalam fase transisi, PTNBH ini memang mengandalkan UKT dan SPI sebagai sumber dana utama untuk membiayai operasional mereka secara mandiri.

    Diharapkan, seiring berjalannya waktu, pengelola PTNBH akan lebih kreatif dalam mencari sumber pendapatan lain, mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menciptakan usaha yang menguntungkan. Ini akan menjadi ukuran yang baik untuk menilai seberapa kreatif manajemen PTNBH tersebut.

    Di tengah meningkatnya biaya pendidikan formal, banyak orang mulai mempertimbangkan pendidikan alternatif untuk memperoleh ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Pendidikan informal, yang sering kali lebih terjangkau dan fleksibel, menawarkan solusi praktis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu yang beragam.

    Salah satu kelebihan pendidikan informal adalah biaya yang relatif lebih rendah. Tanpa perlu membayar untuk fasilitas-fasilitas seperti bangunan sekolah atau universitas, biaya operasional pendidikan informal jauh lebih murah, membuatnya lebih terjangkau bagi banyak orang. Selain itu, banyak kursus dan pelatihan online yang ditawarkan secara gratis oleh berbagai platform terpercaya.

    Pendidikan informal juga memungkinkan pelajar untuk langsung fokus pada keterampilan yang mereka butuhkan di lapangan kerja, tanpa harus menghabiskan waktu dan uang untuk mata kuliah yang mungkin tidak relevan dengan karier mereka. Hal ini menjadi sangat penting dalam dunia kerja modern, di mana kecepatan dan efisiensi menjadi kunci.

    Fleksibilitas adalah keuntungan lain dari pendidikan informal. Pelajar dapat mengatur jadwal belajar mereka sesuai dengan ritme dan waktu yang tersedia, sehingga memungkinkan mereka untuk tetap bekerja atau mengurus keluarga sambil belajar. Hal ini sulit dilakukan jika mengikuti pendidikan formal yang memiliki jadwal tetap dan ketat.

    Terakhir, pendidikan informal sering kali sangat responsif terhadap perkembangan terbaru dalam teknologi dan industri. Program-programnya sering diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam permintaan pasar, sehingga pelajar mendapatkan pengetahuan yang paling relevan dan terkini.

    Meskipun pendidikan formal masih memegang peranan penting dalam persiapan karier tertentu, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan informal menawarkan alternatif yang layak dan sering kali lebih praktis di era saat ini. Dengan memanfaatkan sumber-sumber pendidikan informal, banyak individu dapat mempercepat pembelajaran mereka dan memasuki pasar kerja dengan keterampilan yang siap pakai, tanpa beban biaya pendidikan yang berat.

    Mungkin orang tua mulai memikirkan Pendidikan Informal untuk skill Anak-anak mereka.

    hidayatullah
    Dr. Hidayatullah

    Dr. Hidayatullah

    Artikel Sebelumnya

    Tinjauan Aturan Pajak Barang dan Jasa Tertentu...

    Artikel Berikutnya

    Produktivitas Pemuda Indonesia: Tantangan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hidayat Kampai: Pajak Kendaraan, Saatnya Berpikir Besar untuk Kota yang Lebih Baik
    Hidayat Kampai: Petualangan Ilmiah dengan Sahabat Digital, Dari Ide Hingga Publikasi
    Hidayat kampai: Mengatur Arah, Menuju 2025 Lebih baik
    Hidayat Kampai: Efek Domino Kenaikan PPN 12% Menjadi Beban Konsumen yang Signifikan
    Hidayat Kampai: Ketika Si Kecil Membuat Geger, Kisah PPN yang Naiknya Tak Sesederhana Angkanya

    Tags